Berbaik Sangka dan Melatih Kesabaran

on 22 Maret 2009

Berawal dari janji yang saya buat dengan seorang sahabat.
Saya membeli baju dari sahabat saya. Sudah lama belinya, tapi katanya bayarnya nanti saja kalau sudah gajian. Sip gitu dong sahabat .... Tapi ternyata sekitar tanggal 17 Maret 2009, beliau meminta saya untuk melunasi, karena harus disetor segera. Maka mulailah kita membuat perjanjian bertemu. Disepakati hari Rabu, 18 Maret 2009 pukul 17.00 WIBB (Waktu Indonesia Bagian Banten) di daerah Larangan.

Waktu itu secara bersamaan saya diamanahkan dari tempat kerja saya untuk ke daerah Bintaro untuk monitoring. Selesai pukul 16.00 WIBB. Awal rencana saya ingin langsung kesana, tapi karena saya punya cerita yang kurang enak tentang sahabat ini mengenai janji, maka saya langsung pulang kerumah tanpa memberikan informasi ke sahabat saya ini. Seperti biasa sampai rumah (seakan-akan tidak ada masalah) saya langsung istirahat dengan tenang. Besok paginya sahabat saya kirim sms menanyakan perihal saya kenapa tidak datang kemarin. Saya langsung tersentak dengan isi sms tersebut, dan kemudian saya istighfar. Saya merasa bersalah karena sudah bersuudzon kepadanya. Hari itu juga pulang kerja dan setelah antar pulang mertua, saya langsung kerumahnya dan minta ma'af. Saya pikir sahabatku ini akan marah, tapi ternyata tidak. Dengan tenang dia menjawab, "... melatih kesabaran." Jger!!! tersentak lagi saya. Kalimat itu tidak mampu saya jawab. Saya hanya bisa menjawab dengan permohonan minta ma'af. Dari sahabat saya ini, saya belajar dua hal, yaitu berbaik sangka (husnudzon) dan sabar. Untuk sahabatku bahaya buruk sangka telah saya alami dan saya menyesal. Terima kasih atas pembelajarannya. Semoga sukses AL-Izzah.

0 komentar:

Posting Komentar

Tulis dong komentar anda di bawah ini :